Nusakini.com--Makassar--Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Sulsel Irman Yasin Limpo alias None menegaskan bahwa seorang pemimpin perguruan tinggi atau rektor itu harus berlatar belakang punya otak.

Hal tersebut dikatakan None saat dimintai tanggapannya oleh sejumlah wartawan, Jumat (2/8/2019) di Makassar terkait aksi pemukulan wartawan yang dilakukan Rektor UNM (Universitas Negeri Makassar) Husain Syam.

• Fakultas Kedokteran Unhas Bakal Gelar Event KedokteRun Unhas, Ini Cara Pendaftarannya
• Pemilihan Ketua MWA Unhas Penuh Rekayasa, Prof Zulkilfli Benteng Idealisme Kampus
• Wali Amanat Unhas Kini Turun Kelas
• Dua Hari Acara JK di Unhas, Rektor Unhas Tidak Nongol, Pengamat: Ini Sangat Aneh
• GDSC UNM Gandeng IndigoHub Makassar dalam Pelaksanaan Kegiatan "Hands-on Workshop SASS & PUG”

“Tanggapan saya? Begini, Saya katakan seorang rektor itu memang harus berlatar belakang punya otak,” singkat None yang membuat sejumlah wartawan tertawa spontan.

Sekadar diketahui, Tindakan premanisme itu berlangsung di tengah perayaan pameran Dies Natalis Universitas Negeri Makassar (UNM) yang ke -58, Rektor UNM Husain Syam melakukan pemukulan terhadap Reporter LPM Profesi, Wahyudin. Kejadian tersebut terjadi di Pelataran Menara Pinisi, sekitar pukul 15.00 WITA, Kamis 31 Juli 2019.

Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Makassar mengecam pemukulan reporter pers mahasiswa yang dilakukan oleh Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM) Husain Syam.

“Sekali lagi agar hal seperti ini (pemukulan terhadap wartawan) tak terjadi oleh rektor, maka rektor itu harus berlatar belakang punya otak,” timpal None.(Leo)